Senin, 07 September 2009

Behind The Scene, Act #2

Mudah-mudahan dari posting sebelumnya ada sedikit gambaran tentang apa yang terjadi dibalik layar, ya. Now, I’d like to add another important point.

Selain harus bersabar, memotret anak-anak harus disertai dengan persiapan fisik yang oke. Harus tahan buat sering-sering berdiri-jongkok atau duduk, atau malah tiarap. Ih, ini mau motret atau mau latihan perang ya?

Kenapa harus sampe segitunya sih? Coba lihat foto dibawah ini.


Anak yang sangat menggemaskan ini namanya Icha. Ia masih belum bisa berjalan. Sepanjang sesi, ia dibiarkan merangkak sesuka hati, dan saya mengikutinya. Berusaha terus membuatnya senang dengan berbagai mainan untuk tetap menarik perhatiannya. Nah, kalau saya hanya berdiri, Icha tidak akan melihat wajah saya and ia tidak akan bisa mengenali saya. Makanya, saya harus rajin-rajin jongkok, membungkuk, dan tiarap (dan siap-siap buat kotor tentunya!).


Usaha mensejajarkan diri ini juga penting untuk membuat Icha terlihat sebagai individu dalam foto-fotonya. Istilah kerennya sih 'eye-level'.


Jadiii… kalo nggak mau sakit pinggang, banyak-banyak exercise dulu yaaaa! Ataaaaauuuu... kalo nggak mau ambil resiko, telepon aja kita! Lebih praktis kan? Hihihihi...! Sampai ketemu di 'edisi Behind The Scene' berikutnya!

4 komentar:

  1. Imutnya..


    foto nomor satunya keren kalilah mbak...
    Pose, expresi dan posisi point of interestnya.. ahayyyy

    BalasHapus
  2. suka yang kedua. "Dia adalah Icha" banget menurutku :)

    BalasHapus
  3. Lucunya.....
    foto #3, bakalan jadi wanita yg kreatif nih kayanya.....

    BalasHapus