Senin, 16 November 2009

Behind The Scene Act #3 - Memotret Anggota Keluarga

I love to take picture of my family. I love it even more when they have me “professionally” *wink*. Dipercaya (dan dibayar, hahahah!) secara professional oleh keluarga sendiri itu, menurut saya, punya nilai lebih. Kenapa?

Pertama, karena biasanya keluarga suka ‘agak’ nggak percaya dengan kemampuan kita, dan lebih memilih bekerja dengan orang lain. Kedua, sering ada rasa nggak enak untuk meng-hire keluarga sendiri. Misalnya nggak enak karena akan ‘nyuruh-nyuruh’. Atau, kalau hasilnya kurang puas, nggak enak buat dicerewetin. Ketiga, suka nggak tau harus bayar berapa, atau berapa pantesnya.

Nah, jadi kalo ada keluarga yang benar-benar meng-hire saya secara professional untuk motret, setidaknya mereka telah melewati semua hal-hal diatas, dan above all, percaya sama kemampuan saya!

Masalah bayaran, yah… namanya juga keluarga kan? Ke orang lain aja dikasih discount kalo ada promosi. Masak ke keluarga sendiri nggak? Biasanya, saya memberikan discount sekitar 25 persen untuk keluarga. I think it’s a fair price.

Nilai lebih yang lain adalah, foto-foto yang dihasilkan akan lebih personal, karena sedikit banyaknya saya udah kenal dengan mereka. Udah nggak perlu macem-macem pendekatan dan penyesuaian, mereka udah comfortable dengan kehadiran saya.

Contohnya? Foto-foto berikut ini, yang saya ambil awal bulan lalu di Bandung. Arsy, keponakan saya yang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran diwisuda. Tepatnya Sidang Sumpah Dokter (soalnya kedokteran itu wisudanya berkali-kali sih! Hahah!). Arsy meminta saya memotret salah satu hari pentingnya itu. Jangan bayangkan foto wisuda yang kaku dan membosankan ya, we had lots of fun, dan Arsy bahkan betah berjam-jam dibalut kebaya! Enjoy!

Setelah kelar dari salon, Arsy langsung minta difoto! Jadilah kami berfoto di sekitar hotel.






Setelah foto-foto di hotel, kami langsung menuju kampus dan menemukan ratusan calon dokter udah pada dandan dengan keren!

Saya tidak boleh masuk ke ruangan selama sidang berlangsung, hanya orang tua aja. Tapi setelah itu, kami 'berpesta pora' di dalam! Termasuk memotret Arsy dan teman-temannya dengan berbagai pose!



Duta, pacar Arsy yang juga seangkatan dan disumpah saat itu juga tidak mau ketinggalan buat di foto. Orang tua Duta bahkan memesan session foto studio, dan saya memotret proses yang lucu itu!

Oh iya, ini ada beberapa foto yang diambil sementara menunggu giliran di foto studion, yang malah jadi foto favorit saya sepanjang sesi. kayaknya udah bisa buat foto prewedding nih, hahahah!


... And last but not least... foto 'wajib' ada: pose di depan kampus!

Kamis, 05 November 2009

Marching with Icut

Obrolan saya dengan Icut, begitu gadis kecil bernama lengkap Cut Syahla ini dipanggil, sore itu sempat membuat saya ternganga. Soalnya, ia dengan tegas bilang kalau dia tidak lagi mau latihan marching band di sekolahnya.

Padahal, sesi pemotretan hari itu sengaja disiapkan oleh mama Icut, agar ia punya kenang-kenangan dari kegiatan ekstrakurikuler tersebut: Icut mengenakan pakaian seragam marching band-nya, lengkap dengan sebuah piala hasil lomba.

“Memangnya kenapa mau berhenti latihan marching band?” tanya saya penasaran. “Abisnya capek panas-panasan. Nanti item!” katanya spontan. Oh… anak jaman sekarang, hehehehe…

Sekarang Icut hendak membanting stir dan merubah ‘karir’-nya. Kini ia sibuk latihan teater di sekolahnya. “Lebih adem karena di dalam ruangan,” ujarnya sambil cengar-cengir.

Jadi begitulah. Silahkan menikmati foto-foto icut dengan seragam marching band, sebelum nanti ia jadi tenar karena jadi bintang panggung, hehehe!