Selasa, 15 September 2009

Ssssstt… Jangan Bilang Mama…

Bagi saya, setiap sesi membuat foto portrait anak-anak itu unik. Setiap anak memerlukan pendekatan yang berbeda yang sangat tergantung dengan umur, suasana dan tentunya kepribadiannya. Tapi, untuk anak-anak usia diatas empat tahun, ada satu hal yang sering jadi perhatian saya. Satu hal yang sangat membedakan hasil akhir. Apa itu?

Parents.

Hah? Orang tua? Iyah. Orang tua memegang peranan sangat penting dalam setiap sesi. Pengertian, kesabaran, kerjasama dan kepercayaan orang tua kepada fotografer itu besar artinya untuk memberikan ruang yang luas kepada fotografer untuk berkarya. Akan sangat lebih baik jika orang tua mau meluangkan waktu sebelum sesi untuk berdiskusi tentang konsep dan kemudian membiarkan fotografer mengeksekusinya.

Daaaaaaaaannn… akan sangat sangat lebih baik, jika dalam mengeksekusi, orang tua tidak berada di dekat anaknya (untuk anak diatas empat tahun yaaa… kalo yang bayi mah orang tua wajeeeeeebbb!). Whether you want to admit it or not, biasanya anak-anak suka jadi manja dan kurang ekspresif kalau ada orang tuanya. Perkataan seperti: “Mama minta untuk senyum yang manis dan nggak boleh nakal” akan membuat mereka tegang. Mereka akan ragu untuk berbuat “silly” atau nunjukkin “muka jelek” atau ketawa terbahak-bahak, takut kalau dikira “nggak sopan” sama tante fotografer. Padahaaaaall… ekspresi yang kayak gitu tuh yang buat foto berbeda dari yang lain.

Please meet Kesya. Saat ini Kesya sudah duduk di TK B. Dan berikut ini adalah hasil foto sewaktu Mama nggak ada di dekat Keysa *wink*


Setelah lihat satu foto ini, Kesya ketawa nggak berhenti-henti dan makin semangat untuk difoto!

We surely had a GREAT time! Ketawa ngakak sampe susah berhenti!

2 komentar:

  1. hihi....setuju!
    kemaren jadi sebel sama ibunya ponakanku saat dia ngatur2 anaknya harus gini harus gitu. padahal anak itu punya gaya sendiri yang supeeeeer lucu.

    BalasHapus